Masalah Diare

Masalah Diare - Penyebab diare bervariasi, diantaranya perubahan pola makan, intoleransi makanan (contoh, laktosa), gangguan inflamasi usus, induksi obat (antibiotik, antasid mengandung magnesium), infeksi bakteri (keracunan makanan) atau infeksi virus (rotavirus pada anak-anak)

Diare dapat disertai dengan kram perut, muntah atau deman. Pada penderita diare, terutama anak kecil dan usia lanjut, mempunyai risiko dehidrasi, yang dapat berakibat fatal.

Gejala yang ditimbulkan :

  • Diare berlangsung lebih dari 48 jam pada dewasa normal.
  • Diare berat dan menetap pada anak atau usia lanjut. Anak-anak cepat mengalami dehidrasi.
  • Biasanya mengenai pasien berusia kurang dari 5 tahun.
  • Terdapat darah pada feses yang terlihat seperti ter.
  • Feses mengandung banyak lemak, dengan ciri khas pucat, berminyak, berbau busuk, dan sulit disiram.
  • Disertai dengan gejala seperti demam, kram perut, badan terasa tidak enak, muntah, lemah dan pusing.
  • Terdapat tanda-tanda dehidrasi (letargi, elastisitas kulit berkurang, membran mukosa kering, mata cekung, urin berkurang, dengut jantung menjadi cepat).
  • Diare dapat terjadi selama dalam perjalanan, atau setelah mendapat terapi antibiotik.
  • Terjadi perubahan pola defekasi menjadi konstipasi.
  • Diare dapat terjadi pada penderita anoreksia.
Anjuran :
  • Hindari soda atau minuman lain dengan kadar glukosa tinggi karena gula akan menyerap cairan ke dalam usus sehingga memperburuk keadaan.
  • Untuk anak-anak berikan cairan elektrolit dan cairan rehidrasi.
  • Tetap mengkonsumsi makan lunak dan bergizi.
  • Anak-anak mungkin mengalami intoleransi laktosa (tidak mampu mencerna gula susu) selama beberapa waktu setelah diare. Dalam hal ini, kenalkan kembali dengan susu secara bertahap.
  • Hindari penyebaran penyakit ini. Cucilah tangan setelah buang air besar, sebelum makan atau selama menyiapkan makanan.
  • Tanyakan kepada tenaga medis tentang obat yang diperlukan dan cara penggunaannya: nama obat, dosis, frekuensi penggunaan dll.
  • Tanyakan kepada tenaga medis atau farmasi tentang efek samping yang mungkin timbul yang disebabkan beberapa produk antidiare.

Pengobatan diare

Beberapa jenis obat antidiare yang digunakan untuk pengobatan diare :
  • Bentuk obat dan adsorbennya terbuat dari partikel yang membengkak akibat penyerapan cairan, membuat feses menjadi lebih keras dan kurang cairan. Selain cairan, juga dipercaya bahwa obat ini menyerap toksin dan bahan kimia lain yang menyebabkan penyakit. Kasus retensi toksin yang berhubungan dengan penyerapan juga pernah terjadi. Hindari penggunaan obat ini lebih dari dua hari juga tidak dianjurkan menggunakan obat ini di saat demam
  • Beberapa preparat mengandung senyawa yang bekerja melawan bakteri penyebab diare.
  • Obat lain, seperti rasesadotril bekerja sebagai inhibitor enkefalinase, obat yang memperpanjang kerja antisekretori pada neurotransmiter enkefalin di saluran gastrointestinal dengan menghambat kerja enzim enkefalinasi.
  • Seperti antispasmodik, antidiare narkotik mengurangi transmisi sinyal saraf ke otot usus, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot. Hal ini menyebabkan penyerapan air dari sisa makanan lebih banyak, sehingga feses menjadi lebih padat dan frekuensi peristaltik usus berkurang. Obat-obat ini dapat menyebabkan mengantuk karena mempunyai efek sedasi. Pasien yang mendapat obat ini tidak boleh mengemudi maupun mengoperasikan mesin. Pasien harus diperingatkan bahwa obat ini dapat menyebabkan ketergantungan.

Elektrolit dan Mineral
  • Senyawa rehidrasi oral mengandung cairan dan elektrolit yang diperlukan untuk penggantian cairan dan bukan untuk pengobatan diare.
  • Garam-garam rehidrasi oral harus dicampur dalam jumlah yang cukup sesuai ajuran untuk mendapatkan hasil yang optimum.

Suplemen
  • Kapsul Minyak Bawang Putih, Yogurt, Bifidus, Multivitamin dan Mineral, Acidophilus.

Antidiare : Amerol, Andikap, Antidia, Arcapec, Bekarbon, Biodiar, Diofemin-T, Diadium, Diagit, Diapet, Diasec, Enterogit, Entrodiar, Entrogard, Fitodiar, Gabbroral, Hidrasec, Imodium, Imomed, Imore, Imosa, Inamid, Kaolimec, Kaopectate, Kaotate, Lacbon, Lacto-B, Lodia, Lomodium, Loremid, Mecodiar, Motilex, Neo Diaform, Noe Diarex, Neo Diastop, Neo Enterosdiastop, Neo Entrostop, Noe Envios, Neo Kaolana, Neo Koniform, New Diatabs, Nifural, Normotil, Normudal, Opox, Oramide, Phitore, Primodium, Renamid, Scantoma, Smecta, Teradi, Xepare, Zeroform.

0 comments:

Post a Comment